Search This Blog

Bahaya Printer terhadap Kesehatan

Duduk di Samping Printer? Hati-hati, Ini Risikonya Bagi Kesehatan

Perhatikan tempat duduk Anda di kantor saat ini, jika berada di dekat mesin cetak atau printer yang sering digunakan, ada baiknya Anda lebih waspada. Hati-hati risiko penyakit pernapasan mengintai.

Meskipun penelitian kasus ini masih bisa dibilang dini, para peneliti telah menunjukkan bahwa mesin cetak laser atau laser printing menciptakan 'hujan' partikel-partikel kecil, yang sifatnya menetap di udara dan dapat terhirup jauh ke dalam paru-paru. Ada bukti yang menunjukkan bahwa partikel kecil semacam ini dalam jangka waktu panjang dapat merusak hati dan paru-paru.

Pakar dari International Laboratory for Air Quality and Health, Queensland University of Technology, Prof Lidia Morawska, memulai studinya di tahun 2007 terkait hujan partikel yang disebabkan oleh mesin cetak.

"Kami menemukan bahwa beberapa printer di ruang kantor kami adalah pemancar partikel kecil yang berat. Sehingga kami menganjurkan mesin-mesin tersebut sebaiknya dipindahkan ke koridor di mana terdapat ventilasi yang baik," ungkap Prof Morawska, seperti dikutip dari ABC Australia, Selasa (15/7/2014).

Seperti namanya: partikel ultrafine, partikel ini berukuran sangat kecil yakni berdiameter kurang dari 0,1 mikrometer. Selain dari mesin cetak, sumber-sumber lain dari partikel ultrafine ini termasuk knalpot kendaraan, sisa pembakaran kayu, serta sisa proses memasak.

Prof Morawska menemukan bahwa proses pemancaran partikel ini datang ketika toner printer dan kertas melewati bagian atas roller printer yang panas. Bahan kimia yang mudah menguap dan dikenal sebagai senyawa organik, mulai dilepaskan ke udara. "Senyawa ini kemudian bereaksi dengan ozon di udara dan memadat membentuk partikel ultrafine. Suhu printer adalah hal utama. Semakin panas, maka semakin banyak partikel yang terproduksi," terang Prof Morawska.

Selain itu, penelitian tim Prof Morawska juga menunjukkan bahwa perbedaan model mesin dari produsen yang sama dapat menghasilkan tingkat partikel yang sangat berbeda pula. Lantas apa yang bisa kita lakukan?

"Pastikan ruang kantor berventilasi baik, artinya terdapat pertukaran dengan udara luar. Jika memungkinkan, letakkan printer di area yang berventilasi baik dan jauh dari orang-orang," tutur Prof Morawska.

Selain itu, hindari berdiri di dekat printer ketika sedang proses mencetak. Orang dengan asma atau penyakit jantung akan lebih baik disarankan untuk tidak duduk di dekat printer.

Sumber: http://health.detik.com/read/2014/07/15/082844/2637138/763/duduk-di-samping-printer-hati-hati-ini-risikonya-bagi-kesehatan?l992203755

No comments:

Post a Comment