Manajemen Resiko Proyek
Resiko Proyek
Resiko proyek adalah peristiwa tidak pasti yang bila terjadi akan memiliki efek positif atau negatif terhadap tujuan proyek (bisa berupa biaya, waktu, mutu, ruang lingkup). Resiko mungkin memiliki satu atau lebih penyebab, yang bila terjadi memiliki satu atau lebih dampak. Resiko memiliki 3 unsur utama didalamnya, dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Manajemen Resiko Proyek
Adalah sebuah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko proyek. Manajemen resiko proyek meliputi aspek teknik, dan non teknik. Contoh aspek teknik misalnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan item pekerjaan. Contoh aspek non teknik misalnya adalah hubungan antara proyek dengan lingkungan dan masyarakat sekitar, dengan pemerintah, dan lain-lain. Tujuan dari manajemen resiko proyek adalah (C. Duffield & B. Trigunarsyah, 1999) :
· Membatasi kemungkinan-kemungkinan dari ketidakpastian
· Membuat langkah-langkah yang lebih mengarah pada tindakan proaktif dibandingkan reaktif dalam memandang kemungkinan ancaman dan kerugian yang besar.
· Membatasi kerugian dan ketidakpastian pada stake holder
· Menjaga kesinambungan program operasi, sehingga tidak terganggu dengan kejadian-kejadian yang belum terantisipasi sebelumnya.
· Menjalankan program manajemen risiko secara efektif sehingga mempunyai pengaruh yang menguntungkan dan bukan menimbulkan biaya baru.
Di dalam manajemen resiko proyek, ada beberapa proses yang terlibat didalamnya, yaitu :
1 .Perencanaan manajemen resiko
Menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi resiko.
Menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen resiko
2. Identifikasi resiko
Menentukan resiko-resiko yang mempengaruhi proyek dan mendokumentasikan karakteristiknya
Merupakan proses iteratif karena resiko-resiko baru mungkin diketahui sebagai kemajuan proyek melalui siklus hidupnya
3. Analisis resiko kualitatif
Menilai prioritas resiko teridentifikasi menggunakan peluang terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan proyek bila resiko itu terjadi.
4. Analisis resiko kuantitatif
Dikerjakan berdasarkan resiko yang diprioritaskan oleh proses analisis resiko kualitatif
Teknik untuk menganalisa resiko kuantitatif salah satunya adalah pohon keputusan (Decision Tree)
5. Perencanaan respon terhadap resiko
Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek.
6. Pengendalian dan monitoring resiko
Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan resiko-resiko yang baru muncul, melacak resiko teridentifikasi, menganalisis ulang resiko sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana kontingensi, memonitor sisa resiko, dan mereview pelaksanaan respon resiko saat mengevaluasi keefektivannya.
Sumber: http://manproimam.blogspot.com/2012/01/manajemen-resiko-proyek.html