Search This Blog

Hubungan Manusia dengan Ilmu Pengetahuan

Hubungan Manusia dengan Pengetahuan

Dalam sejarah perkembangan ilmu, ilmu dibagi menjadi duaaliran pemikiran, yaitu :Rasionalisme dan Empirisme. Rasionalisme Lebihmenekankan pada kemampuan akal budi manusia untuk menarik satu kesimpulan umum.Untuk meninjau lebih jauh paham rasionalisme ini ada baiknya kita tinjaupemikiran dua tokoh penting dari paham ini yaitu, Plato dan Descartes.
   1. a. Plato
MenurutPlato satu-satunya pengetahuan sejati adalah apa yangdisebut sebagai episteme, yaitu pengetahuan tunggal dan tidak berubah sesuaidengan ide-ide abadi.
Artinya pengetahuan merupakan pengenalan kembali akan halyang sudah diketahui dalam ide abadi yaitu kumpulan ingatan terpendam dalamingatan manusia.
   1. b. ReneDescartes
Menurutnya kita perlu meragukan segala sesuatu sampai kitamempunyai ide yang jelas dan tepat. Ia menghendaki agar kita tetap meragukanuntuk sementara waktu apa saja yang tidak bisa dilihat dengan terang akal budisebagai yang pasti benar dan tidak diragukan lagi, ini disebut keraguanmetoris. Atas dasar keraguan metoris itu Descartes beranggapan bahwa hanya akalbudi yang dapat membuktikan ada dasar bagi pengetahuan manusia, ada dasar untukmerasa pasti dan yakin akan apa yang diketahui.

Beberapa hal penting yang mengenai tentang rasionalismeadalah bahwa kaum rasionali lebih mengandalkan ilmu ukur dan matematika, danmereka hanya menerima metode deduktif. Atas dasar ini pula bagi kaum rasionalissemua pengetahuan adalah pengetahuan apriori yang terutama mengandalkansilogisme.

Paham kedua dari sejarah ilmu pengetahuan adalahEmpirisisme. Paham ini sangat bertentangan dengan paham Rasionalisme.  Paham ini lebih menekankan bahwa sumber satu-satunya bagi manusia adalahpengalaman. Menurut kaum empiris, yang paling pokok untuk bisa sampai padatahap pengetahuan adalah data dan fakta yang dapat ditangkap oleh panca inderakita. Dengan kata lain pengetahuan hanya diperoleh  melaui pengalaman dan panca indera. Menurutkaum empiris pula pengetahuan yang pasti benar adalah pengetahuan indrawi.

Panca indra memainkan peranan terpenting  dibandingkandengan akal budi karena : pertama, semua proporsi yang kita ucapkan merupakanhasil dari npengalaman. Kedua, kita tidak bisa punya konsep tentang apapunkecuali yang didasarkan pada apa yang diperoleh dari pengalaman. Ketiga, akalbudi hanya berfungsi kalau punya acuan ke suatu pengalaman. Untuk melihat lebihjauh pemikiran kaum empiris ada baiknya kita lihat bebrapa poko pikiran dariJohn Lock dan David Hume.

   1. a. John Lock

Semua konsep atau ide yang mengungkapkan pengetahuan manusiaberasal dari pengalaman manusia. Konsep ini diperoleh dari refleksi atas apayang diberikan oleh pancaindra. Lock menolak pendapat kaum rasionalis bahwamanusia dilahirkan dengan ide-ide bawaan baginya manusia dilahirkan ke duniatanpa ada ide atau konsep apapun. Untuk mendukung pernyataan itu Lockmembedakan dua macam ide yaitu, ide sederhana dan ide kompleks. Denganpembedaan ini Lock mau mengatakan bahwa kita hanya bisa sampai pada pengetahuanyang pasti, tak bisa diragukan dan bersifat universal dalam kaitan dengankualitas primer dari objek yang kita tangkap dengan pancaindra.

   1. b. David Hume

Mirip dengan pendapat Lock menurut Hume pemahaman manusiadipengaruhi oleh sejumlah kepastian dasar tertentu mengenai dunia eksternalyang merupakan bagian dari naluri alamiah. Hume membedakan dua proses mentaldalam diri manusia yang pertama adalah kesan yaitu, penerapan pancaindra yanglebih hidup dan langsung sifatnya. Yang kedua adalah pemikiran atau ide yangkurang hidup dan kurang langsung sifatnya. Ide-ide ini diolah lebih lanjut oleh akal budi manusia sehinggamelahirkan keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan itu menggunakan prinsip yangdisebut Hume sebagai hukum asosiasi yang terdiri dari tiga unsur. Pertama,prinsip kemiripan. Dengan prinsip ini kita mampu mebuat klasifikasi. Keduaprinsip kontinuitas yaitu kecendrungan akal budi untuk mengingat hal lain yangpunya keterkaitan dengan peristiwa lainnya. Ketiga prinsip sebab akibat.

Ada beberapa hal penting yang perlu digarisbawahi menyangkutpandangan empirisisme. Pertama kaum empirisis mengakui bahwa persepsi atauproses pengindraan sampai tingkat tertentu tidak dapat diragukan. Kedua dariempirisisme Hume terlihat jelas bahwa empirisime adalah pengetahuan tentangdunia yang berkaitan dengan pengalaman manusia. Ketiga empirisisme lebihmenekankan pada metode pengetahuan induktif karena cara kerjanya berdasarkanpada pengamatan dan pengalamannya.

Pertentangan antara dua aliran ini ditengahi oleh unsursintesis. Seperti pendapat dari Aristoteles yang menyatakan bahwa pengetahuanmanusia tercapai sebagai hasil kegiatan manusia mengamati kenyataan yangbanyak. Lalu menarik unsur-unsur universal dari yang partikular, jadipengetahuan diperoleh dengan jalan abstraksi yang dilakukan atas bantuan akal budi. Tokoh lainnya yang  mendamaikan kedua aliran pemikiran ini adalahImanuel Khan. Menurutnya kedua aliran ini berat sebelah dan karena itu hanyasetengah benar. Baik panca indra, proses pengindraan, akal budi dan prosespenalaran  sama-sama ikut berperan bagilahirnya pengetahuan manusia.

Dalam sejarah fisafat, sekurang-kurangnya hinga kini ada adaempat teori yang berupaya menjawab pertanyaan tersebut secara filosofis.Keempat teori itu adalah: teori kebenaran sebagai persesuaian (thecorrespondence theory of truth), teori kebenaran sebagai keteguhan (thecoherence theory of truth), teori pragmatis tentang kebenaran (the pragmatictheory of truth), dan teori performatif tentang kebenaran (the performativetheory of truth).

a) Teori kebenaran sebagai persesuaian

Aristoteles yang memunculkan teori ini mengatakan bahwakesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yangsebenarnya. Kebenaran sebagai persesuaian juga disebut sebagai kebenaranempiris karena kebenaran suatu pernyataan, proposi, atau teori ditentukan olehapakah pernyataan, proposisi atau teori itu didukung oleh fakta atau tidak.Contohnya, “Bumi itu bulat” adalah suatu pernyataan yang benar karena dalamkenyataannya pernyataan itu didukung atau sesuai dengan kenyataan. Teori inimau mengatakan bahwa apa yang diketahui oleh subjek sebagai benar harus sesuaiatau harus cocok dengan objek, dengan kenyataan yang diklaim oleh si subjekitu. Dan, suatu ide, konsep, atau teori yang benar, harus mengungkapkanrealitas yang sebenarnya.

Ada beberapa hal yang harus dicatat berkaitan dengan teoriini. Pertama, teori ini sangat ditekankan oleh aliran empirisme yangmengutamakan pengalaman dan pengamatan indrawi sebagai sumber utama pengetahuanmanusia. Kedua, teori ini juga cenderung menegaskan dualitas antara subjek danobjek, antara si pengenal dan yang dikenal. Ketiga, dalam kaitan dengan itu,teori ini sangat menekankan buku (evidence) bagi kebenaran suatu pengetahuan.

b) Teori kebenaran sebagai keteguhan

Teori kebenaran sebagai keteguhan dianut oleh kaumrasionalis seperti Leibniz, Spinoza, Descartes, Hegel, dan yang lainnya.Menurut teori ini, kebenaran tidak ditemukan dalam kesesuaian antara proporsidengan kenyataan melainkan dalam relasi antara proporsi baru dengan proporsiyang sudah ada. Kebenaran sesungguhnya hanya berkaitan dengan implikasi logisdari system pemikiran yang ada. Teori kebenaran sebagai keteguhan lebih menekankan kebenaran rasional-logisdan juga cara kerja deduktif serta lebih menekankan kebenaran dan pengetahuanapriori. Kebenaran empiris dan logis penting secara menunjang terutama agarkita tidak terjebak pada silogisme dan retorika kosong. Karena seringkali pernyataansangat benar dari segi logis tetapi sama sekali tidak didukung oleh faktaempiris.

c) Teori pragmatis tentang kebenaran

Teori ini dianut dan dikembangkan oleh filsuf-filsufpragmatis dari Amerika, seperti Charles S Peirce dan William James. Bagi kaumpragmatis, kebenaran sama artinya dengan kegunaan. Jadi, ide, konsep,pernyataan, atau hipotesis yang benar adalah ide yang berguna. Kebenaran yangterutama ditekankan oleh kaum pragmatis ini adalah kebenaran yang menyangkut“pengetahuan bagaimana” (know how). Kebenaran pragmatis mencakup pula kebenaranempiris. Hanya saja, lebih radikal sifatnya karena kebenaran pragmatis tidakhanya sesuai dengan kenyataan melainkan juga pernyataan yang benar (yaitu yangsesuai dengan kenyataan tadi), itu memang dalam kenyataannya berguna bagimanusia.

Kebenaran bagi kaum pragmatis juga berarti suatu sifat yangbaik. William James menolak memisahkan kebenaran dari nilai moral. Kebenaranmerupakan sebuah nilai moral karena dengan kebenaran manusia sampai padasesuatu. Maka, William James menolak kebenaran rasionalistis yang hanya memberidefinisi-definisi yang abstrak tanpa punya relevansi bagi kehidupan praktis.

d) Teori kebenaran performatif

Teori ini terutama dianut oleh filsuf seperti Frank Ramsey,John Austin, dan Peter Strawson. Menurut teori ini, suatu pernyataan dianggapbenar kalau pernyataan itu menciptakan realitas. Jadi, pernyataan yang benarbukanlah pernyataan yang mengungkapkan realitas tapi justru dengan pernyataanitu tercipta suatu realitas sebagaimana yang diungkapkan dalam pernyataan itu.Contohnya: “Dengan ini, saya mengangkat kamu menjadi Bupati Bantul”. Denganpernyataan itu, tercipta sebuah realitas baru, realitas kamu sebagai BupatiBantul.

Sifat Pragmatis terutama mau menggabungkan kedua sifatkebenaran di atas. Dalam arti kalau sebuah pernyataan dianggap benar secaralogis dan empiris, pernyataan tersebut juga harus beguna dalam kehidupanmanusia, yaitu berguna untuk membantu manusia memecahkan berbagai persoalandalam hidup manusia.

Kebenaran ilmiah yang logis dan empiris itu pada akhirnyadapat diterapkan dan digunakan bagi kehidupan manusia. Kebenaran ilmiah selalumempunyai paling kurang tiga sifat dasar sebagi berikut: struktur yangrasional-logis, isi empiris, dan dapat diterapkan (pragmatis). Kebenaran ilmiahyang rasional-logis adalah kebenaran ilmiah yang selalu dicapai berdasarkankesimpulan yang logis dan rasional dari proporsi atau premis-premis tertentu.Karena kebenaran ilmiah bersifat rasional, semua orang yang rasional, yaitu yangdapat menggunakan akal budinya secara baik, bisa memahami kebenaran ilmiah ini.Atas dasar ini, kebenran ilmiah kemudian dianggap sebagai kebenaran yangberlaku universal. Artinya, proporsi, kesimpulan, atau teori yang diterimasebagai benar, tidak hanya benar bagi orang tertentu tetapi benar bagi semuaorang yang dapat menggunakan akal budinya secara baik.

Edward Goldsmith menyatakan bahwa ilmu pengetahuan itu tidakdan tidak akan pernah netral, atau dengan kata lain objektif. Pengetahuanilmiah adalah bersifat empiris didasarkan pada pengamatan atau persepsi. Tetapipersepsi itu subjektif. Ilmu pengetahuan dimulai dengan menemukan data, yanglebih merupakan proses aktif daripada pasif (data harus dicari dan bukanditerima secara pasif). Kemudian data tersebut diinterpretasikan sesuai dengankonteks (lingkungan) di sekeliling kita. Namun pernyataan itu dibantah olehProfessor Lewis Wolpert. Beliau mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah carayang paling baik untuk memasuatu, misalnya ‘GM foods’. Namunhhami bagaimana dunia bekerja dan telah berhasil(melakukannya). Beliau juga mengklaim bahwa pengetahuan ilmiah yang reliablesecara moral dan etis adalah netral, dan etika hanya diperhitungkan jika ilmupengetahuan diaplikasikan untuk memproduksi searus dibedakan antara pengetahuan ilmiah dan aplikasinya yaitu teknologi .dalam dunia ilmu pengetahuan adalah sangat alami jika tidak mungkin meramalkanapa yang akan ditemukan atau bagaimana penemuan-penemuan ini dapatdiaplikasikan. Ide bahwa ilmu pengetahuan adalah tidak objektif dan tidakmemberitahu kita bagaimana dunia bekerja adalah masalah filosofi yang tidakmemiliki hubungan dengan kenyataan
Sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhlukciptaan Tuhan yang lainnya, manusia diberi oleh Tuhan beberapa kelebihan yangtidak dimiliki oleh makhluk lainnya yaitu akal dan daya nalar. Kemampuanmanusia untuk berpikir dan bernalar itu dimungkinkan pada manusia karena iamemiliki susunan otak yang paling sempurna dibandingkan dengan otak berbagaijenis makhluk hidup lainnya.  Oleh karenaitu, dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu terus berusaha untuk menambahdan mengumpulkan llmu pengetahuannya. Ilmu pengetahuan yang didapatkan adalahuntuk memelihara bumi ini dari segala kerusakan, karena manusia diutus untukmenjadi khalifah di muka bumi ini. Manusia mendapatkan ilmu pengetahuan daripengalaman yang didapatkannya ( empiris ) dan juga logika yang mereka miliki(rasional) dari pengalaman tersebut manusia terus-terusan mengolahnya dengancara berpikir sehingga menghasilkan suatu ilmu pengetahuan. Manusia yang cerdasakan mampu menggali kumpulan pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola mukabumi ini. Namun, tidak selamanya pengetahuan yang diperoleh manusia inibermanfaat, ada juga pengetahuan yang ternyata menimbulkan suatu permasalahanataupun mudarat.

Di dalam Islam, orang-orang yang berilmu dan beriman akanmendapat martabat yang tinggi di sisi Allah swt, kekayaan terbesar dalam islamadalah pengetahuan dan hikmah maka doa yang dimintakan Allah agar kita mohonkankepada-Nya ialah untuk menambah pengetahuan. Oleh karena itu, dalam Islammenuntut ilmu hukumnya wajib sehingga dapat menyebarluaskan ilmu tersebutkepada orang Dlain. Di dalam hidup agar dapat membuat keputusan yang benar jugaharus diiringi dengan pengetahuan sehingga terwujud kehidupan yang baik.Pengelolaan sumber daya alam juga harus diiringi dengan pengetahuan yangmemadai untuk pemanfaatan yang benar dan sebagai pengelola bumi yang baik harustak henti-hentinya belajar, karena ilmu pengetahuan itu berubah. Ada yangternyata salah dan harus di buang dan ada pula yang harus ditambahkan.

Kemampuan manusia dalam mengembangkan pengetahuan tidaklepas dari kemampuan menalar. Manusia satu-satunya makhluk yang mengembangkanpengetahuan secara sungguh-sungguh. Binatang juga mempunyai pengetahuan, namun pengetahuan ini terbatashanya untuk kelangsungan hidupnya (survival). Manusia mengembangkan pengetahuan bukan hanya sekadar  untuk kelangsungan hidup, tetapi denganmemikirkan hal-hal baru; manusia mengembangkan kebudayaan, manusia member maknapada kehidupan, dengan kata lain semua itu pada hakikatnya menyimpulkan bahwamanusia itu dalam hidupnya mempunyai tujuan yang lebih tinggi dari sekadarkelangsungan hidupnya. Inilah yang menyebabkan manusia mengembangkanpengetahuannya dan mendorong manusia menjadi makhluk yang bersifat khas di mukabumi.

Pengetahuan mampu dikembangkan manusia disebabkan dua halutama yakni, pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikaninformasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua,manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut alur kerangka berpikir tertentuyang disebut penalaran. Kedua hal inilah yang memungkinkan manusiamengembangkan pengetahuannya.

Manusia berpikir karena memiliki akal. Manusia memilikikemampuan untuk membuat dan mengambil keputusan hal inilah yang tidak dimilikioleh makhluk lainnya. Manusia dapat mengambil keputusan terletak pada kemampuanmanusia untuk berpikir dan bernalar, sedangkan kemampuan berpikir dan bernalaritu dimungkinkan pada manusia karena ia memiliki susunan otak yang palingsederhana dibanding dengan otak berbagai Jenis makhlik hidup lainnya. Berpikirmerupakan suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang baru. Apa yangdisebut benar bagi tiap orang adalah tidak sama, maka kegiatan berpikir untukmenghasilkan pengetahuan yang benar itupun berbeda-beda karena masing-masingmempunyai yang disebut dengan criteria kebenaran yang merupakan suatu prosespenemuan kebenaran tersebut. Manusia berpikir dan bernalar untuk mengumpulkanpengetahuan yang tersembunyi di alam raya ini. Proses mengumpulkan pengetahuanmerupakan suatu proses belajar yang dialami manusia sejak ia lahir hingga keliang lahat. Kemudian pengetahuan yang dikumpulkan manusia melalui penggunaanakalnya disusun menjadi suatu bentuk yang berpola.

Dengan berpikir, manusia berkesempatan mendapatkanpendidikan membentuk sistem kekeluargaan yang akhirnya terbentuk manusia yangcerdas sehingga dapat bermasyarakat dengan baik. Tanpa kecerdasan yangbersumber dari kemampuan berpikir, manusia tidak mampu menggali kumpulanpengetahuan yang diperlukan untuk mengelola bumi dan memanfaatkan sumber dayaalam yang ada.

Secara umum maka tiap perkembangan dalam idea, konsep dansebagainya dapat disebut berpikir. Akan tetapi, pemikiran keilmuan bukanlahsuatu pemikiran yang biasa. Pemikiran keilmuan adalah pemikiran yangbersungguh-sungguh, artinya suatu cara berpikir yang berdisiplin, dimanaseseorang yang berpikir sungguh-sungguh takkan membiarkan idea dan konsep yangsedang dipikirkannya berkelana tanpa arah, namun kesemuanya itu akandiarahkannya pada suatu tujuan tertentu. Berpikir keilmuan sering digunakanoleh para peneliti dan juga penemu yang mempunyai minat untuk terus mengolahpemikiran mereka sehingga mengasilkan suatu ilmu ataupun konsep. Orang yangberpikir kelimuan tidak akan membiarkan ide dan konsep yang ada dipikirannyahilang begitu saja.  Tetapi dalam bidangkeilmuan, berpikir seperti ini ternyata kurang penting karena titik beratterletak dalam usaha untuk memahami obyek yang belum ditetapkan dan caraberpikir seperti ini dinamakan penalaran (reasoning).

Jika berpikir dengan sungguh-sungguh, maka kita akanmendapatkan pengetahuan dan juga ilmu, namun disini terdapat perbedaan antarailmu dan juga pengetahuan yang didapatkan oleh manusia.  Pengetahuan adalah suatu hasil daripengamatan dan juga pengalaman yang dirasakan oleh panca indra, sehingga kitamenjadi tahu, dan bagian dari pengetahuan adalah ilmu. Ilmu adalah hasil dari prosesberpikir dengan pertanyaan “bagaimana hal itu bisa terjadi ?”, denganpertanyaan itu maka manusia akan berusaha untuk melakukan sebuah penelitiansehingga akan mendapatkan kesimpulan atau dengan kata lain ilmu adalahpengetahuan yang didapat melalui proses tertentu. Akibatnya adalah bahwateori-teori kelimuan tidak merupakan kebenaran yang pasti. Apa yang mampudilakukan ilmu, dan apa yang sebenarnya memang dilakukan ilmu, semuanyahanyalah bersifat kemungkinan (peluang). Ilmu memberi kita, sebagai tambahanterhadap uraian gejala yang diamati, pernyataan yang bersifat peluang.

Sumber: http://filsafatpengetahuan.webs.com/apps/blog/show/5037871-hubungan-manusia-dengan-pengetahuan

No comments:

Post a Comment