Search This Blog

Ayam Masak Tradisional

GETTY IMAGES/ANDREW HOLT

Ayam dan kalkun sangat ideal sebagai sumber protein. Selama ini ayam, kalkun, dan unggas lainnya dianggap lebih aman dari daging merah yang mengandung lemak lebih tinggi.
Ada perbedaan kandungan lemak yang bermakna pada daging unggas, tergantung bagian tubuh yang dikonsumsi serta cara pengolahannya. Contohnya, kalkun bagian dada tanpa kulit mengandung 8 persen lemak per 100 gram, sedangkan ayam 21 persen lemak per 100 gram. 

Kandungan lemak dan kalori ayam dan kalkun relatif sama, tetapi lebih rendah dari bebek atau angsa. Bebek memiliki kandungan lemak jenuh sangat tinggi, terutama bila dibandingkan dengan burung puyuh dan burung dara. 

Jika diolah dan dikonsumsi tanpa kulit, lemak daging bebek senilai dengan daging kambing. Namun, umumnya daging unggas lebih lunak. Unggas rata-rata mempunyai nilai protein yang sama dalam standar 100 gram per porsi.

Adanya kekhawatiran mengenai penyakit pada unggas seperti flu burung, sebaiknya pemerintah melakukan kontrol secara rutin pada peternakan unggas. Hal ini penting untuk memberikan pengarahan yang tepat dalam pelaksanaannya, sehingga konsumen terhindar dari masalah penyakit unggas. 

Daging unggas dapat diolah menjadi hidangan lezat seperti:
- Direbus tanpa atau dengan kulit untuk hidangan berkuah seperti sup, semur, opor, gulai, dan lain-lain.
- Dihaluskan untuk bakso dan sebagainya.
- Digoreng tanpa atau dengan kulitnya. Digoreng biasa dan diberi bumbu yang di-marinate atau dibacem dan dimasak dengan bumbu sesuai selera. Dibalut tepung atau dipanir lalu digoreng. Bisa juga dihaluskan dan dibentuk frikadel, rolade, dan sebagainya.
- Dibakar, seperti sate dengan aneka jenis bumbu. 
- Dikukus:
a. Pepes. Daging dipotong-potong, diberi bumbu, dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus.
b. Gadon, garang asem. Daging dihaluskan, diberi bumbu, dibungkus dengan daun pisang, lalu dikukus.
c. Ditim, dipotong kecil-kecil, ditambah bumbu dan air, kemudian dikukus. 
- Dimasak dalam oven, seperti:
a. Grill, dimasak utuh dan disantap dengan bumbu.
b. Dipotong, dicampur bumbu, kemudian dimasak dalam oven.
Pepes Ayam
Untuk 10 porsi
(1 porsi = 85 Kalori)

Bahan:
2 sdm minyak untuk menumis
1 btg sereh, dimemarkan
2 lbr daun salam
500 gr daging dada ayam, dipotong kecil-kecil
3 sdm irisan daun bawang
50 gr daun kemangi
Daun pisang untuk membungkus

Bumbu yang dihaluskan:
6 btr kemiri
1 sdt irisan kunyit
1 sdt irisan jahe
1 _ sdm irisan bawang putih
2 sdm irisan bawang merah
_ sdt garam

Cara membuat:
1. Tumis dengan minyak bumbu yang telah dihaluskan sampai keluar aroma, tambahkan sereh, dan daun salam, masak hingga wangi, angkat.
2. Masukkan daging ayam, daun bawang, dan daun kemangi, aduk rata.
3. Ambil daun pisang, letakkan adonan ayam lalu dibungkus.
4. Kukus selama kurang lebih 30 menit (hingga matang).
5. Angkat dan hidangkan.
Sate Ayam Goreng
Untuk 5 porsi
(1 porsi = 121 Kalori)

Bahan:
250 gr daging ayam, diiris menjadi 50 potong
10 bh tusukan sate
1 btr putih telur
50 gr tepung panir untuk memanir
Minyak untuk menggoreng
Bumbu yang dihaluskan:
2 siung bawang putih
_ sdt merica bubuk
1 iris kecil jahe
1 sdm kecap manis
Garam secukupnya

Cara membuat:
1. Daging ayam yang sudah dipotong dibalur dengan bumbu yang telah dihaluskan, aduk rata, biarkan selama ± 30 menit.
2. Tusuki dengan tusukan sate, masing-masing 5 potong.
3. Lumuri dengan tepung panir, celup ke dalam putih telur, lalu panir kembali, goreng dengan tusukannya dalam wajan datar dengan minyak banyak sampai berwarna kecokelatan, angkat.
4. Hidangkan dengan sambal botol.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2008/01/10/2259400/Ayam.Masak.Tradisional

No comments:

Post a Comment