Search This Blog

Sajian Lengkap Gizi untuk Lansia

Kecukupan makanan sehat sangat penting bagi para usia lanjut. Orang yang berusia 70 tahun, kebutuhan gizinya sama dengan saat berumur 50-an. Sayangnya, nafsu makan mereka cenderung terus menurun. Karena itu, harus terus diupayakan konsumsi makanan penuh gizi.
Bertambahnya usia menyebabkan indra rasa menurun. Sebagai kompensasi, banyak orang lanjut usia (lansia) memilih makanan yang rasanya sangat manis atau asin. Padahal, penambahan gula hanya memberikan kalori kosong (tidak ada nilai gizinya), sedangkan garam dapat meningkatkan tekanan darah. 

Indra pencium dan penglihatan juga terganggu, sehingga mengakibatkan pemilihan makanan yang berbau tajam atau minat terhadap makanan menurun. Perubahan emosi karena depresi dan kesepian juga membuat nafsu makan menurun.  Masalah gigi sering dialami lansia, seperti gigi tanggal, gigi berlubang, dan gigi palsu yang tidak nyaman. Kesemuanya ini berisiko menimbulkan kurang gizi. 

Selain itu, lansia umumnya mempunyai paling sedikit satu masalah kesehatan, seperti artritis, penyakit kardiovaskular, dan diabetes. Ditambah pula menurunnya kapasitas mental yang berkaitan dengan otak. Gangguan kesehatan pada lansia itu berkaitan dengan apa yang dimakan. Mereka membutuhkan pengaturan menu yang tepat, contohnya makanan rendah lemak dan garam. 

Alat Bantu
Gizi seimbang untuk lansia perlu diterapkan dengan melihat kondisinya, apakah masih dapat mengunyah dengan baik atau tidak. Jika tidak, upayakan makanan lunak yang tetap memenuhi kebutuhan gizinya.  Sebaiknya ada yang mengatur menu supaya mereka tidak mengalami masalah akibat makanan yang salah. Jika menderita penyakit, sebaiknya awasi dan atur menu agar kesehatannya tetap dapat dipertahankan. 

Dengan mengatur makanan sesuai dengan dunianya, kehidupan lansia yang membahagiakan akan dapat dipertahankan. Mereka pun tidak akan terlalu merasakan kehidupan yang berbeda dari saat masih muda. 
Selain mengatur makanan, sangat penting untuk mempertahankan aktivitas agar tetap sehat, seperti berjalan kaki, berenang, dan senam ringan. Berkebun juga bisa menjadi pilihan hobi yang sehat dan menyenangkan. 

Melakukan pekerjaan ringan dan membaca sangat baik untuk latihan otak, supaya tak cepat pikun. Jika tidak dapat berjalan dengan mudah, pakailah alat bantu, misalnya tongkat, supaya tetap terbiasa bergerak.

Sup Kental dalam Roti Bun
Untuk 5 porsi
(1 porsi = 398 kalori)

Bahan:
5 bh roti bun dikerok bagian tengahnya

Bahan sup kental:
25 gr margarin 
25 gr tepung terigu
500 ml kaldu 
250 ml susu 
250 gr wortel dipotong dadu, direbus, ditiriskan
250 gr sosis, diiris kecil
Garam secukupnya
_ sdt merica bubuk
_ sdt pala bubuk
50 gr keju parut

Cara membuat:
1. Buat sup kental. Lumerkan margarin lalu masukkan tepung terigu, aduk. Tuangi kaldu dan susu sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai habis dan mengental. Masukkan wortel dan sosis, beri garam, merica, dan pala, aduk rata. Dimasak sampai mendidih, angkat, masukkan parutan keju, aduk rata.
2. Ambil roti bun yang telah dikerok bagian tengahnya hingga menyerupai mangkuk, kemudian isi dengan sup kental.
3. Hidangkan segera.

Orak Arik Telur dengan Toast
Untuk 2 porsi
(1 porsi = 320 kalori)

Bahan:
4 lembar roti tawar dipanggang (toast)
Bahan orak arik:
1 sdm margarin
2 sdm irisan bawang bombai
1 sdm irisan bawang putih
_ sdt garam
_ sdt merica bubuk
100 gr wortel diserut 
2 btr telur ayam

Cara membuat:
1. Buat orak arik. Tumis dengan margarin bawang bombai dan bawang putih sampai keluar aroma, beri garam dan merica, aduk, masukkan wortel, aduk rata. Sementara itu, kocok telur ayam dengan garpu, lalu tuang ke dalam tumisan sayuran sambil diorak arik sampai matang dan agak kering, angkat.
2. Hidangkan orak arik telur wortel dengan roti panggang.

Sumber: http://health.kompas.com/read/2008/01/10/22494690/Sajian.Lengkap.Gizi.untuk.Lansia

No comments:

Post a Comment